pesiar tersebut.
Dalam bulan-bulan berikutnya suratnya berbalas, Ake Viking dan Paolina
kemudian terlibat intens dalam surat menyurat tanpa pernah bertemu.
Obrolan korespondensi menjurus hal-hal romantis dan hubungan mereka
semakin menghangat.
Dua tahun
kemudian, Ake Viking mengambil cuti mengunjungi Paolina di Sisilia.
Jodoh pun terpaut dan Ake Viking berjanji untuk kembali lagi. Pada musim
gugur 1958, Ake Viking kembali ke Sisilia dan melamar Paolina pada
pertemuan kedua mereka. Kedua sejoli ini pun akhirnya menikah di tahun
itu juga. Wah!
Kisah-kisah Pesan Dalam Botol
Banyak fakta yang berhubungan erat dengan pesan dalam botol. Kisahnya
berbau sains, misteri dan romantisme… namun memang sarat nuansa humanis.
Hanya berawal dari sebuah pesan dalam botol!
Satu kisah
nyata memilukan yang misterius berasal dari catatan Chunosuke Matsuyama.
Ia adalah seorang pelaut Jepang yang menjadi korban kapal karam bersama
44 krunya di tahun 1784. Dalam pelayaran, kapal mereka dihantam badai
dan karam di lautan Pasifik. Matsuyama dan sejumlah krunya yang selamat
terdampar di sebuah pulau karang terpencil di Pasifik.
Setengah putus
asa melihat rekannya satu persatu tewas kelaparan, Matsuyama menuliskan
tragedi yang menimpa mereka di atas sebuah kulit kayu lalu memasukkannya
ke sebuah botol. Setelah menyegel botol agar kedap air, ia
melemparkannya ke lautan.
Kira-kira 150
tahun kemudian di tahun 1934, pesan dalam botol yang dituliskan
Matsuyama tersapu ombak dan mendarat di pantai berpasir di desa
kelahirannya. Tak ada penjelasan yang bisa menjawab bagaimana pesan itu
bisa sampai di desa kelahiran Matsuyama?
Pesan dari Medan Perang
Keanehan lain datang dari medan pertempuran Perang Dunia I. Saat
berlayar melintasi Selat Inggris (English Channel) menuju front tempur
(1914), seorang prajurit infantri Inggris Thomas Hughes yang didera
kerinduan pulang ke rumah menulis sebuah surat untuk istrinya. Surat itu
dimasukkannya ke dalam sebuah botol kedap air dan dilemparnya ke
lautan. Dua hari kemudian konvoi kapal mereka diserang dan Thomas Hughes
dilaporkan tewas dalam pertempuran itu.
Delapan puluh
lima tahun kemudian di bulan Maret 1999, seorang nelayan menemukan
sebuah botol tua yang berisi pesan dari muara Sungai Thames. Ia membaca
pesan tersebut lalu menempuh perjalanan ke Auckland, Selandia Baru untuk
mengantarkan surat itu secara langsung kepada putri Hughes. Putri
Hughes berusia 86 tahun itu sangat terharu. Ini adalah satu-satunya
surat yang pernah diterimanya dari sang ayah, seumur hidupnya.
Kisah lain
berasal dari dua tentara Australia di masa PD I. Dalam perjalanan menuju
front tempur di Prancis, mereka sepakat membuat surat untuk ibunya.
Mereka memasukkan surat tersebut ke dalam botol dan melarungnya ke laut.
Kedua tentara
ini dilaporkan tewas dalam pertempuran di Prancis. Namun pesan dalam
botol itu ditemukan 37 tahun kemudian. Botol itu terdampar di pantai
Pulau Tasmania pada tahun 1953. Surat itu diantarkan kepada kedua ibu
serdadu itu dan mengenalinya sebagai tulisan tangan asli anaknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar