Bangunan
menjulang berbentuk segitiga itu, diyakini memiliki beragam analisis
tentang misteri konstruksinya. Dibangun pada masa kekuasaan Firáun Khufu
pada tahun 2560 SM, rupa-rupanya kontraversi masih terus berlanjut
hingga akhir abad ke-19.
Logika para
ilmuwan pun bingung menangkap bagaimana sebuah piramida dibangun? Hal
ini karena teknologi mengangkat batu-batu besar yang bisa mencapai
ribuan kilogram ke puncak-puncak bangunan belum ditemukan di zamannya.
Apa rahasia di balik pembangunan piramida ini?
Koran Amerika
Times edisi 1 Desember 2006, menerbitkan berita ilmiah yang
mengkonfirmasi bahwa Firaun menggunakan tanah liat untuk membangun
piramida! Menurut penelitian tersebut disebutkan bahwa batu yang
digunakan untuk membuat piramida adalah tanah liat yang dipanaskan
hingga membentuk batu keras yang sulit dibedakan dengan batu aslinya.
Para ilmuwan
mengatakan bahwa Firaun mahir dalam ilmu kimia dalam mengelola tanah
liat hingga menjadi batu. Dan teknik tersebut menjadi hal yang sangat
rahasia jika dilihat dari kodifikasi nomor di batu yang mereka
tinggalkan.
Profesor Gilles
Hug, dan Michel Profesor Barsoum menegaskan bahwa Piramida yang paling
besar di Giza, terbuat dari dua jenis batu: batu alam dan batu-batu yang
dibuat secara manual alias olahan tanah liat.
Dan dalam
penelitian yang dipublikasikan oleh majalah “Journal of American Ceramic
Society” menegaskan bahwa Firaun menggunakan jenis tanah slurry untuk
membangun monumen yang tinggi, termasuk piramida. Karena tidak mungkin
bagi seseorang untuk mengangkat batu berat ribuan kilogram. Sementara
untuk dasarnya, Firaun menggunakan batu alam.
Lumpur tersebut
merupakan campuran lumpur kapur di tungku perapian yang dipanaskan
dengan uap air garam dan berhasil membuat uap air sehingga membentuk
campuran tanah liat. Kemudian olahan itu dituangkan dalam tempat yang
disediakan di dinding piramida. Singkatnya lumpur yang sudah diolah
menurut ukuran yang diinginkan tersebut dibakar, lalu diletakkan di
tempat yang sudah disediakan di dinding piramid.
Profesor
Davidovits telah mengambil batu piramida yang terbesar untuk dilakukan
analisis dengan menggunakan mikroskop elektron terhadap batu tersebut
dan menemukan jejak reaksi cepat yang menegaskan bahwa batu terbuat dari
lumpur. Selama ini, tanpa penggunaan mikroskop elektron, ahli geologi
belum mampu membedakan antara batu alam dan batu buatan.
Dengan metode
pembuatan batu besar melalui cara ini, sang profesor membutuhkan waktu
sepuluh hari hingga mirip dengan batu aslinya.
Sebelumnya,
seorang ilmuwan Belgia, Guy Demortier, telah bertahun-tahun mencari
jawaban dari rahasia di balik pembuatan batu besar di puncak-puncak
piramida. Ia pun berkata, “Setelah bertahun-tahun melakukan riset dan
studi, sekarang saya baru yakin bahwa piramida yang terletak di Mesir
dibuat dengan menggunakan tanah liat.”
Penemuan oleh
Profesor Prancis Joseph Davidovits soal batu-batu piramida yang ternyata
terbuat dari olahan lumpur ini memakan waktu sekitar dua puluh tahun.
Sebuah penelitian yang lama tentang piramida Bosnia, “Piramida Matahari”
dan menjelaskan bahwa batu-batunya terbuat dari tanah liat! Ini
menegaskan bahwa metode ini tersebar luas di masa lalu. (Gambar dari
batu piramida).
Sebuah gambar
yang digunakan dalam casting batu-batu kuno piramida matahari mengalir
di Bosnia, dan kebenaran ilmiah mengatakan bahwa sangat jelas bahwa
metode tertentu pada pengecoran batu berasal dari tanah liat telah
dikenal sejak ribuan tahun yang lalu dalam peradaban yang berbeda baik
Rumania atau Firaun!
Al-Qur’an Ternyata Lebih Dulu Punya Jawaban
Jika dipahami
lebih dalam, ternyata Alquran telah mengungkapkan hal ini 1400 tahun
sebelem mereka mengungkapkannya, perhatikan sebuah ayat dalam Al Quran
berikut ini:
“Dan berkata
Fir’aun: ‘Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui Tuhan bagimu selain
aku. Maka bakarlah hai haman untukku tanah liat kemudian buatkanlah
untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa,
dan Sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa Dia Termasuk orang-orang
pendusta.” (QS. Al-Qashash: 38)
Subhanallah!
bukti menakjubkan yang menunjukkan bahwa bangunan bangunan raksasa,
patung-patung raksasa dan tiang-tiang yang ditemukan dalam peradaban
tinggi saat itu, juga dibangun dari tanah liat! Al-Quran adalah kitab
pertama yang mengungkapkan rahasia bangunan piramida, bukan para Ilmuwan
Amerika dan Perancis.
Kita tahu bahwa
Nabi saw tidak pergi ke Mesir dan tidak pernah melihat piramida, bahkan
mungkin tidak pernah mendengar tentangnya. Kisah Firaun, terjadi
sebelum masa Nabi saw ribuan tahun yang lalu, dan tidak ada satupun di
muka bumi ini pada waktu itu yang mengetahui tentang rahasia piramida.
Sebelum ini, para ilmuwan tidak yakin bahwa Firaun menggunakan tanah
liat dan panas untuk membangun monumen tinggi kecuali beberapa tahun
belakangan ini.
Ajaib, 1400
tahun yang lampau, Nabi Muhammad saw, berbilang tahun setelah
Berakhirnya dinasti Firaun memberitahukan bahwa Firaun membangun monumen
yang kelak dinamakan Piramid menggunakan tanah liat.
Kenyataan ini
sangat jelas dan kuat membuktikan bahwa nabi Muhammad saw tidaklah
berbicara sesuai hawa nafsunya saja melainkan petunjuk dari Allah yang
menciptakan Firaun dan menenggelamkannya, dan Dia pula yang
menyelamatkan nabi Musa … Dan Dia pula yang memberitahukan kepada Nabi
terakhir-Nya akan hakikat ilmiah ini, dan ayat ini menjadi saksi
kebenaran kenabiannya dikemudian hari!!
Subhanallah!
Sungguh suatu hal yang hanya dapat dipahami oleh orang orang yang bukan
sekedar berakal, tetapi juga mempergunakan akalnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar