Apa itu HAARP?
High Frequency Active Auroral Program atau yang lebih dikenal sebagai HAARP adalah sebuah program penelitian ionosfer yang didanai oleh Angkatan Udara Amerika (USAF), Angkatan Laut Amerika Serikat, Universitas Alaska (University of Alaska) dan Defense Advanced Research Project Agency (DARPA), dan dikelola bersama-sama oleh Office of Naval Research (ONR) dan Air Force Research Laboratory. Tidak hanya itu, beberapa Universitas-universitas ternama lain juga turut dalam pengembangan proyek ini, diantaranya adalah Stanford University, University of Massachussets. Program HAARP dimulai pada tahun 1990. Tujuan utamanya ialah meneliti ionosfer dan menyelidiki potensi pengembangan teknologi untuk perangkat tambahan ionosfer yang berguna untuk komunikasi radio dan keperluan pendataan.
Penciptaan senjata mengerikan ini telah diprediksi oleh banyak orang sebelumnya. Seorang ilmuwan kelas dunia bernama Dr. Rosalie Bartell telah mengkonfirmasi bahwa militer Amerika sedang mengerjakan sebuah sistem pengatur cuaca sebagai senjata potensial. Bukan hanya Dr Bartell yang mengatakan hal ini, mantan penasehat keamanan gedung putih bernama Zbigniew Brzezinski juga meramalkan hal ini dalam bukunya yang berjudul “Between Two Ages”. Di dalam bukunya, Ia menulis :
Marc Filterman,
seorang mantan pejabat militer Perancis pernah mengatakan bahwa Amerika
telah memiliki teknologi untuk memanipulasi frekuensi radio untuk
melepaskan kondisi cuaca tertentu seperti badai dan Topan.
Konon pada tahun 2002, Rusia pernah mengkonfrontir Amerika Serikat di hadapan PBB dengan menuduhnya telah menciptakan beberapa bencana di Rusia dengan eksperimen-eksperimennya.
Cara kerja HAARP adalah dengan memanaskan ionosphere yang ada di langit. Hal ini dapat memanipulasi keadaan langit disekitarnya, sehingga pada masa percobaan dapat terjadi suatu hal yang tidak diinginkan misalnya terjadi badai, gempa bumi, gangguan sinyal dan lain-lain. Caranya dengan menentukan satu titik lokasi ionosphere yang akan dipanaskan, lalu tekanan yang berada di atmosfer juga akan naik. Maka tekanan yang terbentuk dikumpulkan di satu titik dan terbentuklah manipulasi jetstream (arus jet).
Salah satu stasiun HAARP ada di Alaska yangt terdiri dari 360 antena. Masing-masing antena menghasilkan daya pancar minimal sebesar 10.000 watt.
Dan
jika semua antena ini dinyalakan secara bersama-sama, maka akan
menghasilkan 3,6 juta watt hingga milyaran watt. Gelombang radio
tersebut dipancarkan ke atas, ke lapisan luar atmosfir. Efeknya akan
membuat atmosfir lapisan teratas menjadi hangat dan dapat membuat awan. Perlu
diingat bahwa frekuensi tinggi (keatas) sangatlah lebar, masih banyak
frekuensi-frekuensi selanjutnya. Setelah dicoba, maka hasilnya
mencengangkan dan sangat menakutkan! Semenjak
penemuan frekuensi rendah dan kemudian digunakan juga untuk frekuensi
tinggi dengan “menembak” atmosfir, maka HAARP otomatis dapat juga untuk
kepentingan lainnya. Dengan teknologi mutakhir sebagai senjata masa depan, HAARP dapat pula digunakan sebagai:
High Frequency Active Auroral Program atau yang lebih dikenal sebagai HAARP adalah sebuah program penelitian ionosfer yang didanai oleh Angkatan Udara Amerika (USAF), Angkatan Laut Amerika Serikat, Universitas Alaska (University of Alaska) dan Defense Advanced Research Project Agency (DARPA), dan dikelola bersama-sama oleh Office of Naval Research (ONR) dan Air Force Research Laboratory. Tidak hanya itu, beberapa Universitas-universitas ternama lain juga turut dalam pengembangan proyek ini, diantaranya adalah Stanford University, University of Massachussets. Program HAARP dimulai pada tahun 1990. Tujuan utamanya ialah meneliti ionosfer dan menyelidiki potensi pengembangan teknologi untuk perangkat tambahan ionosfer yang berguna untuk komunikasi radio dan keperluan pendataan.
Penciptaan senjata mengerikan ini telah diprediksi oleh banyak orang sebelumnya. Seorang ilmuwan kelas dunia bernama Dr. Rosalie Bartell telah mengkonfirmasi bahwa militer Amerika sedang mengerjakan sebuah sistem pengatur cuaca sebagai senjata potensial. Bukan hanya Dr Bartell yang mengatakan hal ini, mantan penasehat keamanan gedung putih bernama Zbigniew Brzezinski juga meramalkan hal ini dalam bukunya yang berjudul “Between Two Ages”. Di dalam bukunya, Ia menulis :
“Tekonologi akan menyediakan teknik untuk melakukan peperangan
rahasia yang hanya membutuhkan sedikit pasukan, seperti teknik
memodifikasi cuaca yang dapat menimbulkan badai yang berkepanjangan.”
Konon pada tahun 2002, Rusia pernah mengkonfrontir Amerika Serikat di hadapan PBB dengan menuduhnya telah menciptakan beberapa bencana di Rusia dengan eksperimen-eksperimennya.
Cara kerja HAARP adalah dengan memanaskan ionosphere yang ada di langit. Hal ini dapat memanipulasi keadaan langit disekitarnya, sehingga pada masa percobaan dapat terjadi suatu hal yang tidak diinginkan misalnya terjadi badai, gempa bumi, gangguan sinyal dan lain-lain. Caranya dengan menentukan satu titik lokasi ionosphere yang akan dipanaskan, lalu tekanan yang berada di atmosfer juga akan naik. Maka tekanan yang terbentuk dikumpulkan di satu titik dan terbentuklah manipulasi jetstream (arus jet).
Salah satu stasiun HAARP ada di Alaska yangt terdiri dari 360 antena. Masing-masing antena menghasilkan daya pancar minimal sebesar 10.000 watt.
- Mengubah keadaan atmosfir, membuat efek iklim dan cuaca suatu wilayah menjadi : kekekeringan, hujan, banjir, bersalju, angin kencang, tornado bahkan badai dan topan.
- Pembuat Gempa Bumi, membuat efek suatu wilayah menjadi diguncang gempa bumi. Dan efek gempa bisa membuat Tsunami.
- Mempengaruhi pemikiran dan perilaku manusia disuatu daerah, wilayah, bangsa ataupun negara. Mereka akan menjadi brutal, kasar, pembunuh dan psycopat alias gila.
frekuensi tetap ditembakkan ke atmosfir, lalu memantul kembali ke bumi.
Gelombang radio
tersebut kemudian dapat masuk ke tanah hingga ke kerak Bumi. Bahkan
kekuatan gelombang HAARP bisa menembus mantel Bumi lebih jauh dari
dalamnya samudera. Akibat efek dan cara itu maka kepadatan dan materi di
dalam tanah di wilayah tersebut akan terguncang. Apalagi jika diwilayah
itu memang terletak di patahan yang tak stabil. Apa yang terjadi
berikutnya? Terjadi gempa! Maka beberapa gempa di laut juga dapat memicu
Tsunami!
Ada
seorang nelayan Australia yang mengabadikan sejenis cawan asap saat
gempa Pangandaran beberapa tahun silam lewat foto, karena shock dan
bungkam selama 2 tahun. Setelah
2 Tahun bungkam bkhirnya Sang Nelayan Australia itu mengungkapkan rasa
bersalahnya yang tak kunjung hilang yang terus menghantuinnya hari ke
hari, akhirnya sang nelayan Australia bersedia diwawancarai, berikut ini
sedikit kutipan dari hasil wawancara via telepon :
“"Ya Tuhan, saya tidak percaya ini, saya hanya terdiam saat ini terjadi dan tidak sengaja mengabadikan kejadian ini, tapi saya mohon maaf baru bisa menerbitkan misteri menyeramkan ini
Berikut Berapa Bukti Atas Kebenaran Sang Nelayan Australia Tersebut :
“"Ya Tuhan, saya tidak percaya ini, saya hanya terdiam saat ini terjadi dan tidak sengaja mengabadikan kejadian ini, tapi saya mohon maaf baru bisa menerbitkan misteri menyeramkan ini
Berikut Berapa Bukti Atas Kebenaran Sang Nelayan Australia Tersebut :
Apakah semua bencana alam yang besar ini berujung pada HARRP buatan orang - orang Amerika tersebut?
sumber : wikipedia.com, forum.kompas.com, akhirzaman.info, http://indocropcircles.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar